Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan

Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan - Hallo sahabat Penuh Nikmat, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kesehatan, Artikel lifestyle, Artikel virus nipah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan
link : Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan

Baca juga


Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan

 

virus nipah

Pen4blogku– Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum usai. Bahkan angka penambahan kasus positif justru semakin meningkat. Sementara saat ini vaksin baru mulai berjalan diberikan kepada petugas medis sebagai prioritas. Belum kunjung reda, kini Asia diguncang dengan kabar baru terkait virus Nipah.

Virus Nipah sendiri dikabarkan sebagai virus yang memiliki ancaman signifikan terhadap manusia. Bahkan ilmuwan menyebut virus Nipah juga bisa jadi ancaman pandemi baru. Lantas, apakah itu virus Nipah?

Penelitian Virus Nipah

virus nipah
Kelelawar dituding sebagai pembawa virus nipah. Gambar via elcalce.com


Mengutip dari BBC, Supaporn Wacharapluesadee, seorang ilmuwan yang ditunjuk pemerintah Thailand menjadi salah satu peneliti untuk menganalisis sampel dari penumpang pesawat yang baru tiba dari Wuhan pada Januari tahun lalu.

Ia bersama timnya kemudian berhasil mendeteksi kasus pertama Covid-19 di luar China. Sementara untuk saat ini, Wacharapluesadee memantau ancaman yang berpotensi menjadi pandemi berikutnya.

Wacharapluesadee adalah seorang ilmuwan yang jadi pemburu virus kelas wahid yang memimpin Thai Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centre. Lembaga ini merupakan lembaga penelitian yang meneliti penyakit-penyakit infeksi baru (emerging) di Bangkok, Thailand.

Bahkan selama satu dekade belakangan, ia bersama tim dari Predict, dalam rangka mendeteksi dan menghentikan penyakit yang dapat melompat dari hewan ke manusia.

Sepanjang kariernya sebagai ilmuwan, Wacharapluesadee dan koleganya telah meneliti ribuan sampel kelelawar dan menemukan banyak virus baru. Sebagian besarnya adalah virus corona, namun ditemukan juga banyak virus lain yang dapat menular ke manusia. Salah satunya adalah virus Nipah.

Virus Nipah memiliki nama ilmiah NiV. Virus Nipah sendiri dibawa oleh kelelawar buah yang menjadi inang alaminya. Virus NiV ini termasuk penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia, serta dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.

Masa Inkubasi Virus Nipah dan Persentase Kematian yang Diakibatkan NiV

virus nipah
Ilustrasi kelelawar dalam penelitian. Gambar via opb.org


Menurut peneliti Wacharapluesadee, angka kematian untuk virus Nipah (NiV) terbilang cukup tinggi hingga 75 persen. Bahkan sampai saat ini belum ada vaksin yang dikembangkan untuk virus tersebut.

"Virus ini sangat mengkhawatirkan karena belum ada obatnya, dan tingkat kematian yang disebabkan virus ini tinggi," ujar Wacharapluesadee.

Dia menemukan bahwa tingkat kematian virus Nipah berkisar 40-75 persen, tergantung lokasi terjadinya wabah.

Virus Nipah masuk dalam 10 besar patogen yang paling mengancam kesehatan manusia dan berpotensi menjadi pandemi yang belum ada vaksinnya. Terlebih sejumlah wabah sudah terjadi di Asia, maka ada kemungkinan besar masih bisa ditemukan lagi di masa depan.

Sementara itu, dari laman WHO disebutkan bahwa periode inkubasi virus Nipah (NiV) adalah 4 hingga 14 hari. Bahkan pernah dilaporkan dalam satu kasus masa inkubasi mencapai 45 hari. Hal ini berarti ada banyak kesempatan bagi inang yang terinfeksi namun tidak menyadarinya untuk menyebarkan virus kembali.

Cara Penularan Virus Nipah

virus nipah
Penampakan kelelawar buah. Gambar via kompas.com


Virus Nipah (NiV) diketahui dapat menginfeksi berbagai macam hewan sehingga memungkinkan penyebarannya lebih cepat terjadi. Penularan virus ini juga bisa melalui kontak langsung atau dengan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Hal ini berkaca dari kasus virus Nipah yang pernah terjadi di Malaysia, Bangladesh, dan India.

Di Malaysia, infeksi terjadi akibat manusia melakukan kontak langsung dengan babi atau binatang yang sakit. Sementara itu, di Bangladesh dan India penularan virus Nipah melalui konsumsi buah atau produk buah yang sudah terkontaminasi urine atau air liur kelelawar yang terinfeksi.

Fakta tersebut tentunya sama dengan laporan yang tertuang dalam situs Center of Disease Control (CDC) Amerika Serikat. Pada dasarnya virus Nipah menular melalui cairan seperti darah, urine, dan air liur dari hewan yang terinfeksi. Sehingga akan meningkatkan risiko penularan jika melakukan kontak dengan hewan tersebut.

Tak hanya itu, penularan bisa juga terjadi melalui produk makanan yang telah terkontaminasi cairan hewan yang terinfeksi. Misalnya kurma atau buah-buahan yang terkena air liur kelelawar pembawa virus Nipah.

Gejala Tertular Virus Nipah

virus nipah
Ilustrasi virus nipah bisa menular pada manusia. Gambar via klikdokter.com


Melansir Kompasdari laman resmi WHO, orang yang terinfeksi virus Nipah (NiV) mengalami berbagai penyakit infeksi asimtomatik hingga infeksi saluran pernapasan akut (ringan, parah), dan ensefalitis (pembengkakan otak) yang fatal.

Bagi yang terinfeksi akan menunjukkan gejala awal meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Myalgia (nyeri otot)
  • Muntah
  • Sakit tenggorokan

Gejala tersebut biasanya juga bisa disertai beberapa gejala lain seperti:

  • Pusing
  • Mengantuk
  • Kesadaran berubah
  • Tanda-tanda neurologis sebagai indikasi ensefalitis akut

Beberapa orang mungkin saja mengalami pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah, termasuk gangguan pernapasan akut. Pada kasus parah bahkan bisa terjadi ensefalitis dan kejang yang berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Virus Nipah Pernah Ditemukan di Malaysia, India, dan Bangladesh

virus nipah
Ilustrasi hasil tes laboratorium. Gambar via headtopics.com


Virus Nipah (NiV) pernah menyebabkan beberapa wabah di Asia, virus ini menginfeksi berbagai macam hewan hingga menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia.

Mengutip dari laman Litbang Kementerian Pertanian dalam lansiran Kontan, kelelawar pemakan buah Pteropus sp. sebagai pembawa virus tersebut. Penyakit ini pertama kali muncul di Malaysia pada tahun 1998, menyebabkan wabah respirasi pada babi, yang kemudian menyerang manusia.

Mengutip laporan CNBC Indonesia dari situs Center of Disease Control Amerika Serikat (CDC), virus NiV ini juga menyebar hingga negara tetangga, Singapura. Saat itu terdapat 300 kasus terinfeksi virus Nipah terjadi di Malaysia dan Singapura, yang mana 100 orang di antaranya dilaporkan meninggal.

Demi menghentikan wabah yang belum ada obat dan vaksinnya tersebut, akhirnya sejuta babi di Malaysia disuntik mati kala itu.

Selain di Malaysia, ada negara lain di Asia yang juga terjangkit virus NiV. Hal ini terlihat dari penemuan virus Nipah dari urine dan saliva (liur) kelelawar pemakan buah tersebut di Bangladesh dan India hingga menyebabkan kematian pada manusia.

Pada 2001 wabah virus Nipah ditemukan di Bangladesh kemudian menyebar ke India. Diperkirakan virus ini menyebar dari konsumsi getah kurma mentah yang terkontaminasi kotoran kelelawar yang tertular virus.

Mengutip dari Republika, dilaporkan dari 11 wabah virus Nipah di Bangladesh tahun 2001 hingga 2011 tercatat ada 196 orang terdeteksi dengan 150 jiwa di antaranya meninggal dunia.

Virus Nipah di Indonesia

virus nipah
Kelelawar buah. Gambar via detik.com


Mengutip dari Kontan, kondisi virus Nipah di Indonesia telah dijabarkan oleh Sendow et al., 2008. Dilaporkan bahwa secara serologis babi di Indonesia masih bebas dari infeksi virus Nipah.

Meski demikian, di Sumatera Utara virus Nipah telah terdeteksi pada urine dan swab saliva kalong Pteropus vampyrus menggunakan RT- PCR, yang kemudian dikonfirmasi dengan sekuensing.

Hasil tersebut jadi temuan pertama di Indonesia yang nantinya dapat dijadikan bahan masukan bagi kebijakan peternakan di Indonesia. Terlebih Sumatera Utara berbatasan dengan negara Malaysia.

Selain itu, deteksi virus Nipah pada kelelawar buah juga akan dilakukan di Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk lakukan deteksi virus Nipah pada reservoir host perlu dilakukan, khususnya daerah yang berbatasan dengan Malaysia.

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah

virus nipah
Ilustrasi hasil tes virus nipah. Gambar via thequint.com


Mengetahui berbagai seluk-beluk virus Nipah hingga gejala yang muncul saat terinfeksi, maka perlu ada tindakan nyata untuk mencegahnya. Ada beberapa cara untuk menurunkan risiko penularan virus NiV, antara lain:

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penularan. Berikut cara mengurangi risiko penularan virus Nipah mengutip dari CNN Indonesia.

  1. Buah dengan tanda gigitan kelelawar harus dibuang
  2. Cuci bersih buah dan kupas sebelum dikonsumsi
  3. Cuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang yang sakit
  4. Sebisa mungkin hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi
  5. Memakai sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya saat menangani hewan sakit

Mencegah tentu jauh lebih baik daripada mengobati, bukan? Meski menurut peneliti virus Nipah (NiV) berpotensi jadi wabah, hal ini jangan sampai membuat kita ketakutan. Hanya saja tetap selalu waspada dan menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan ya untuk mencegahnya.



Demikianlah Artikel Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan

Sekianlah artikel Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan dengan alamat link https://penuhreligi.blogspot.com/2021/01/ancaman-pandemi-baru-ini-7-fakta-virus.html

Belum ada Komentar untuk "Ancaman Pandemi Baru, Ini 7 Fakta Virus Nipah dari Hasil Penelitian Hingga Cara Pencegahan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel