Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )
Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal ) - Hallo sahabat Penuh Nikmat, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal ), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Puisi-Ibu-Dan-Ayah,
Artikel Puisi-Sedih, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )
link : Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )

Kehilangan seorang ibu yaitu hal yang paling sedih dan sangat menyedihkan alasannya yaitu seorang ibu yaitu figur yang sangat memperhatikan anak-anaknya, walaupun perhatian ayah juga selalu tercurah kepada anak-anaknya, akan tetap perhatian seorang Ibu berbeda dengan perhatian ayah, entah perbedaanya bagaimana, namun, sanggup kita rasakan sendiri dalam kehidupan bahwa kasih sayang Ibu sungguhlah kasih sayang yang tiada duanya.
Tentu kita semua setuju bahwa kehilangan seorang ibu yaitu hal yang paling sedih dan menyakitkan dirasakan seorang anak, alasannya yaitu kehilangan sosok yang selalu memperhatikan, merawat sedari kecil hingga merasa bisa melindungi dan mengayominya. Walaupun, sebetulnya justru kitalah yang masih berada dalam lindungannya.
Mungkin hanyalah anak durhaka yang tidak sedih ketika kehilangan Ibunya. dan kesedihan-kesedihan alasannya yaitu kehilangan sosok seorang ibu, tergambar pada kumpulan puisi sedih untuk ibu yang diupdate pada kesempatan ini.
Empat puisi sedih yang menceritakan wacana ibu, yang mengambarkan betapa sedihnya ditinggalkan Ibu yang sangat memperhatikan dan sangat di cintai dalam kehidupan. Bagaimana cerita sedih dan dongeng wacana ibu dalam keempat bait bait puisi sedih tersebut, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi ibu sedih berikut ini.
PUISI IBU
Laksana petir menyambar tubuhku
Tatkala saya mendengar kepergianmu
Lemas lunglai tak berdaya tubuhku
Jeritan tangisan pun tertuah dengan mengalirnya air mataku
Masih terngiang tatkala suaramu bertanya siapa
Masih terbayang matamu ketika menatapku lagi sakit tak berdaya
Masih terdengar tanyamu ketika bertanya saya kenapa
Semua itu takkan pernah terlupa sepanjang masa
Kini dirimu sudah pergi menghadap sang Illahi
Kini dirimu sudah tak ada lagi disisiku mendampingi
Kini sudah tak ada lagi dirimu disaat saya sedang sendiri
Karena hanya dirimulah tempatku mencurahkan segala isi hati
Ibu..
Maafkanlah saya disaat engkau masih ada saya belum bisa membahagiakanmu
Maafkanlah saya anakmu ini yang selalu merepotkanmu
Maafkanlah saya anakmu ini yang banyak salah dan dosa padamu
Maafkanlah saya ibu alasannya yaitu saya yang selalu bersandar dibahumu
Ibu..
Kini dirimu sudah tidur damai dipangkuan Illahi Robby
Semoga disana ibu senang ditemani bidadari
Karena dirimu hingga dunia ini berakhir takkan terganti
Kasih sayangmu dan perhatianmu tidak ternilai
Ibu...
Terima kasihku padamu tidak akan pernah habis
Karena curahan kasihmu padaku tidak akan terkikis
Karena kasih sayangmu begitu tulus tidak terhenti
Meskipun dalam keadaan appun dirimu selalu setia mendampingi
Ibu..
Semoga suatu ketika nanti kita bisa bertemu kembali
Kenanganmu akan senantiasa terpatri dihati
Karena dirimu saya tetap besar lengan berkuasa hingga kini ini
Karena dukunganmu saya tegar menghadapi cobaan yang menghampiri
Ibu...
Terima kasih..
Terima kasih..
Terima kasih..terima kasihku tak terhingga padamu ibu
Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya berikan padamu wahai ibuku sang penerang jiwaku
SAJAK SAJAK KAMBOJA
Kau agendaku Ibu
Laksana halaman buku
Tempat di mana mengadu
Pada luas lembar kertasmu
Segunduk tanah tak lagi basah
Termakan waktu tak lagi merah
Tak jua hilang aroma darah
Sepanjang singgahku berziarah
Kau yang saya tuhankan
Tinggalkan anyir ribuan pesan
Bahu kautumpu satu permintaan
Dikala berat kuterima kenyataan
Kelopak mawar telah menghitam
Saksi tangis murung nan dalam
Tegak tegar resahku tertikam
Ringan hati tinggalkan kelam
Pusara nisan dan kenanga
Menjadi bayang langkah ke mana
Lekat pesan berkias kata
Dalam sajak-sajak kamboja
TUAH PUSAKA
Waktu bergulir menyusutkan usia dari jiwa
Seolah mengundang keabadian, menjemputmu dari fana dunia.
Suratan Tuhan telah mengutuskan pertandanya pada guratan garis takdir.
Bersama ringkih ragamu yang kian merenta, hingga waktu, hela nafas pun berakhir.
Ibu ...
Ketiadaanmu yaitu gerhana paling gulita, manakala langit harapku meminta sandaran, dari ketulusikhlasan kasihmu yang bijaksana.
Namun apalah daya, semua berubah dan berganti menjadi riak bandang di sudut mata.
Kehilanganmu kala itu, kolam memutus seluruh asa dan cinta.
Sungguh, saya tak pernah menyangkal apa yang telah menjadi suratan Tuhan.
Karena saya sadar batas mampuku, akupun sadar inilah kepastian dari hakikat keniscayaan.
Damailah engkau dalam pangkuan kasih sang maha cinta, pemilik syurga keabadian.
Akan terus kuhela pinta pada tiap hembusan nafasku, kawasan paling mulia penuh aroma wewangian untukmu.
Ibu ...
Sewindu sudah kulalui hidup tanpamu, tanpa elusan lembut pancar pancasona keteduhanmu.
Namun percayalah, hingga hari ini, amanah yang kamu rejamkan dijantungku tak pernah sedikitpun menyirna.
Rangkaian tuah kalimatmu terus rekat tersemat menjadi azimat, menjadi perisai pusaka penampik ribuan hujat bara angkara.
Dan, akan terus menjadi selimut pelindungku dari hambar salju kedengkian yang mereka cipta.
Ibu ...
Lihat aku, tersenyumlah ...
Aku masih bangun tegak, meski seribu sembilu menyayatku.
Aku takkan mengalah walau harus bersimbah darah, sebagaimana kamu ajarkan saya arti sujud diatas hamparan sajadah.
Takkan lelah ku dayungkan biduk keinginan penuh bunga doa.
Bersama lantunan hijaiyah yang sering kamu dendangkan kala menimangku dalam peraduan.
Agar terus benderang langit pusaramu, berkilau cahaya tanpa gerhana. Semoga ...
Puisi Untuk Ibu Tercinta yang Telah Tiada
Ibu..
Sekarang saya jauh darimu
Sekarang saya harus berguru hidup tanpamu..
Kini tak ada lagi belaian kasih sayangmu
Tak ada lagi kudengar bunyi lembutmu
Semenjak kepergian ibu sepi rasanya dunia ini
Aku ibarat tak punya tujuan hidup lagi
Aku disini selalu termangu sendiri
Mengingat kebersamaan sama ibu
Mengingat akan candamu dan keluh kesahmu..
Aku sangat merindukanmu ibu..
Aku tak bisa hidup tanpa ibu
Aku masih butuh ibu disini
Aku ingin bersama ibu lebih usang lagi
Tapi saya akan coba mengikhlaskan kepergian ibu
Karna memang takdir tak bisa kita lawan
Aku tulus supaya ibu disana tenang..
Hatiku sedih rasanya mengingat tingkah lakuku yang selalu buat ibu marah
Ingin rasany saya mengulang waktu saya ingin selalu bahagiakan ibu..
Maafkan saya ibu hingga kamu telah tiada
Aku belum sempat membahagiakan dirimu
Aku belum sempat mewujudkan keinginan ibu yg katanya ingin pergi ke mekah..
Disini saya akan selalu berdoa untuk ibu supaya ibu di tempatkan di Surga nya Allah bersama dengan
orang-orang yang beriman, selalu kudoakan yang terbaik untukmu ibu, karna inilah yang bisa kulakukan..
Ibu biar kita bisa bertemu lagi
Bagiku kamu tak kan pernah tergantikan
Akan kuingat kamu selalu ibu
Aku sayang banget sama ibu
Demikianlah Kumpulan puisi paling sedih untuk ibu yang telah tiada, baca juga puisi sedih ayah yang telah tiada dihalaman lain blog ini, biar puisi sedih untuk ibu yang diupdate diatas sanggup mengihubur bagi pembaca yang mungkin ketika ini sedang dalam kesedihan alasannya yaitu Ibu.
Anda sekarang membaca artikel Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal ) dengan alamat link https://penuhreligi.blogspot.com/2021/06/kumpulan-puisi-paling-duka-untuk-ibu.html
Judul : Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )
link : Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )
Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )
Kumpulan puisi paling sedih untuk Ibu yang telah tiada ( meninggal ). Puisi sedih, Sedih yaitu perasaan emosi yang ditandai dengan ketidak beruntungan yang biasanya terjadi alasannya yaitu kehilangan. Dan kesedihan alasannya yaitu kehilangan yang akan diulas pada puisi puisi sedih wacana ibu yang diupdate ini yaitu wacana kesedihan alasannya yaitu kehilangan ibu, dalam hal ini ibu yang telah tiada atau alasannya yaitu sudah meninggal dunia.Kehilangan seorang ibu yaitu hal yang paling sedih dan sangat menyedihkan alasannya yaitu seorang ibu yaitu figur yang sangat memperhatikan anak-anaknya, walaupun perhatian ayah juga selalu tercurah kepada anak-anaknya, akan tetap perhatian seorang Ibu berbeda dengan perhatian ayah, entah perbedaanya bagaimana, namun, sanggup kita rasakan sendiri dalam kehidupan bahwa kasih sayang Ibu sungguhlah kasih sayang yang tiada duanya.
Tentu kita semua setuju bahwa kehilangan seorang ibu yaitu hal yang paling sedih dan menyakitkan dirasakan seorang anak, alasannya yaitu kehilangan sosok yang selalu memperhatikan, merawat sedari kecil hingga merasa bisa melindungi dan mengayominya. Walaupun, sebetulnya justru kitalah yang masih berada dalam lindungannya.
Mungkin hanyalah anak durhaka yang tidak sedih ketika kehilangan Ibunya. dan kesedihan-kesedihan alasannya yaitu kehilangan sosok seorang ibu, tergambar pada kumpulan puisi sedih untuk ibu yang diupdate pada kesempatan ini.
Kumpulan Puisi Paling Sedih Untuk Ibu yang Telah Tiada ( meninggal )
Puisi sedih untuk ibu yaitu kata kata sedih yang tercipta alasannya yaitu mengalami kehilangan sosok seorang yang paling dicintai, dalam hal ini kehilangan ibu, dan adapaun masing masing judul puisi sedih, dengan tema kumpulan puisi paling sedih untuk ibu yang telah tiada, diantaranya:Empat puisi sedih yang menceritakan wacana ibu, yang mengambarkan betapa sedihnya ditinggalkan Ibu yang sangat memperhatikan dan sangat di cintai dalam kehidupan. Bagaimana cerita sedih dan dongeng wacana ibu dalam keempat bait bait puisi sedih tersebut, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi ibu sedih berikut ini.
PUISI IBU
Oleh: Indah Cahaya Kirana Larasati
Laksana petir menyambar tubuhkuTatkala saya mendengar kepergianmu
Lemas lunglai tak berdaya tubuhku
Jeritan tangisan pun tertuah dengan mengalirnya air mataku
Masih terngiang tatkala suaramu bertanya siapa
Masih terbayang matamu ketika menatapku lagi sakit tak berdaya
Masih terdengar tanyamu ketika bertanya saya kenapa
Semua itu takkan pernah terlupa sepanjang masa
Kini dirimu sudah pergi menghadap sang Illahi
Kini dirimu sudah tak ada lagi disisiku mendampingi
Kini sudah tak ada lagi dirimu disaat saya sedang sendiri
Karena hanya dirimulah tempatku mencurahkan segala isi hati
Ibu..
Maafkanlah saya disaat engkau masih ada saya belum bisa membahagiakanmu
Maafkanlah saya anakmu ini yang selalu merepotkanmu
Maafkanlah saya anakmu ini yang banyak salah dan dosa padamu
Maafkanlah saya ibu alasannya yaitu saya yang selalu bersandar dibahumu
Ibu..
Kini dirimu sudah tidur damai dipangkuan Illahi Robby
Semoga disana ibu senang ditemani bidadari
Karena dirimu hingga dunia ini berakhir takkan terganti
Kasih sayangmu dan perhatianmu tidak ternilai
Ibu...
Terima kasihku padamu tidak akan pernah habis
Karena curahan kasihmu padaku tidak akan terkikis
Karena kasih sayangmu begitu tulus tidak terhenti
Meskipun dalam keadaan appun dirimu selalu setia mendampingi
Ibu..
Semoga suatu ketika nanti kita bisa bertemu kembali
Kenanganmu akan senantiasa terpatri dihati
Karena dirimu saya tetap besar lengan berkuasa hingga kini ini
Karena dukunganmu saya tegar menghadapi cobaan yang menghampiri
Ibu...
Terima kasih..
Terima kasih..
Terima kasih..terima kasihku tak terhingga padamu ibu
Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya berikan padamu wahai ibuku sang penerang jiwaku
SAJAK SAJAK KAMBOJA
Oleh: Putrie Aditya
Kau agendaku IbuLaksana halaman buku
Tempat di mana mengadu
Pada luas lembar kertasmu
Segunduk tanah tak lagi basah
Termakan waktu tak lagi merah
Tak jua hilang aroma darah
Sepanjang singgahku berziarah
Kau yang saya tuhankan
Tinggalkan anyir ribuan pesan
Bahu kautumpu satu permintaan
Dikala berat kuterima kenyataan
Kelopak mawar telah menghitam
Saksi tangis murung nan dalam
Tegak tegar resahku tertikam
Ringan hati tinggalkan kelam
Pusara nisan dan kenanga
Menjadi bayang langkah ke mana
Lekat pesan berkias kata
Dalam sajak-sajak kamboja
TUAH PUSAKA
Karya : IyantKatrox Tobat's
Waktu bergulir menyusutkan usia dari jiwaSeolah mengundang keabadian, menjemputmu dari fana dunia.
Suratan Tuhan telah mengutuskan pertandanya pada guratan garis takdir.
Bersama ringkih ragamu yang kian merenta, hingga waktu, hela nafas pun berakhir.
Ibu ...
Ketiadaanmu yaitu gerhana paling gulita, manakala langit harapku meminta sandaran, dari ketulusikhlasan kasihmu yang bijaksana.
Namun apalah daya, semua berubah dan berganti menjadi riak bandang di sudut mata.
Kehilanganmu kala itu, kolam memutus seluruh asa dan cinta.
Sungguh, saya tak pernah menyangkal apa yang telah menjadi suratan Tuhan.
Karena saya sadar batas mampuku, akupun sadar inilah kepastian dari hakikat keniscayaan.
Damailah engkau dalam pangkuan kasih sang maha cinta, pemilik syurga keabadian.
Akan terus kuhela pinta pada tiap hembusan nafasku, kawasan paling mulia penuh aroma wewangian untukmu.
Ibu ...
Sewindu sudah kulalui hidup tanpamu, tanpa elusan lembut pancar pancasona keteduhanmu.
Namun percayalah, hingga hari ini, amanah yang kamu rejamkan dijantungku tak pernah sedikitpun menyirna.
Rangkaian tuah kalimatmu terus rekat tersemat menjadi azimat, menjadi perisai pusaka penampik ribuan hujat bara angkara.
Dan, akan terus menjadi selimut pelindungku dari hambar salju kedengkian yang mereka cipta.
Ibu ...
Aku masih bangun tegak, meski seribu sembilu menyayatku.
Aku takkan mengalah walau harus bersimbah darah, sebagaimana kamu ajarkan saya arti sujud diatas hamparan sajadah.
Takkan lelah ku dayungkan biduk keinginan penuh bunga doa.
Bersama lantunan hijaiyah yang sering kamu dendangkan kala menimangku dalam peraduan.
Agar terus benderang langit pusaramu, berkilau cahaya tanpa gerhana. Semoga ...
Puisi Untuk Ibu Tercinta yang Telah Tiada
Oleh: NN
Ibu..Sekarang saya jauh darimu
Sekarang saya harus berguru hidup tanpamu..
Kini tak ada lagi belaian kasih sayangmu
Tak ada lagi kudengar bunyi lembutmu
Semenjak kepergian ibu sepi rasanya dunia ini
Aku ibarat tak punya tujuan hidup lagi
Aku disini selalu termangu sendiri
Mengingat kebersamaan sama ibu
Mengingat akan candamu dan keluh kesahmu..
Aku sangat merindukanmu ibu..
Aku tak bisa hidup tanpa ibu
Aku masih butuh ibu disini
Aku ingin bersama ibu lebih usang lagi
Tapi saya akan coba mengikhlaskan kepergian ibu
Karna memang takdir tak bisa kita lawan
Aku tulus supaya ibu disana tenang..
Hatiku sedih rasanya mengingat tingkah lakuku yang selalu buat ibu marah
Ingin rasany saya mengulang waktu saya ingin selalu bahagiakan ibu..
Maafkan saya ibu hingga kamu telah tiada
Aku belum sempat membahagiakan dirimu
Aku belum sempat mewujudkan keinginan ibu yg katanya ingin pergi ke mekah..
Disini saya akan selalu berdoa untuk ibu supaya ibu di tempatkan di Surga nya Allah bersama dengan
orang-orang yang beriman, selalu kudoakan yang terbaik untukmu ibu, karna inilah yang bisa kulakukan..
Ibu biar kita bisa bertemu lagi
Bagiku kamu tak kan pernah tergantikan
Akan kuingat kamu selalu ibu
Aku sayang banget sama ibu
Demikianlah Kumpulan puisi paling sedih untuk ibu yang telah tiada, baca juga puisi sedih ayah yang telah tiada dihalaman lain blog ini, biar puisi sedih untuk ibu yang diupdate diatas sanggup mengihubur bagi pembaca yang mungkin ketika ini sedang dalam kesedihan alasannya yaitu Ibu.
Demikianlah Artikel Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )
Sekianlah artikel Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal ) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal ) dengan alamat link https://penuhreligi.blogspot.com/2021/06/kumpulan-puisi-paling-duka-untuk-ibu.html
Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Puisi Paling Duka Untuk Ibu Yang Telah Tiada ( Meninggal )"
Posting Komentar